Georeferencing adalah proses pemberian referensi geografi atau lebih
mudahnya memberikan suatu sistem koordinat dari objek berupa raster atau
image
yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat
dan proyeksi tertentu. Terkadang image yang kita miliki berupa hasil
scan dari peta sebelumnya yang telah tersedia, oleh karena itu image
tersebut belum memiliki referensi geografi ketika kita tampilkan pada
software pemetaan seperti ArcGIS.
Sebelum kita mulai langkah-langkah pada proses georeferencing, silahkan Download terlebih dahulu bahan untuk materi ini Disini
Okee setelah di Download lalu ekstrak file tersebut dan kita mulai melakukan georeferencing
1. Menampilkan image kwsnhtn-jambi.jpg
Buka Software ArcGIS lalu pilih Add Data,
Cari folder lokasi dimana terdapat file yang sudah didownload, kemudian pilih kwsnhtn-jambi.jpg
Image yang kita tampilkan ini belum memiliki sistem koordinat (Unknown Units)
2. Membuat dan memberikan koordinat pada titik ikat
Pilih
icon Add Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai
pada garis perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah.
Setelah tanda + diletakan pada daerah
perpotongan lalu klik kanan lalu pilih Input X dan Y. Maka akan muncul
jendela seperti di bawah ini.
Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal sedangkan informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat menit dan detik sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka desimal. Untuk lebih mempermudah buka Excel.
Buatlah kolom tersendiri untuk Derajat, menit dan detik, lalu buat kolom untuk hasil Derajat dengan angka desimal. Pada kolom derajat isikan dengan rumus = Derajat + (menit/60) + (detik/3600). buatlah untuk konversi bujur dan lintang.
setelah dibuat rumus tersebut masukan angka referensi yang terdapat pada peta (perpotongan bujur dan lintang yang dijadikan titik kontrol). Pada prinsipnya semakin banyak titik kontrol yang digunakan maka akan semakin meyakinkan kita akan hasil georeferensing. Setelah diketahui nilai X dan Y dalam bentuk desimal maka isikan nilai tersebut pada jendela Enter Coordinates seperti di atas. Titik kontrol yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Titik kontrol yang sudah dibuat dapat dilihat pada icon View Link Table, maka akan terbuka jendela tabel seperti gambar di atas.
di atas tabel dapat dilihat terdapat Total RMS Error, nilai tersebut menunjukan besarnya kesalahan yang terjadi dari akumulasi beberapa titik ikat yang telah kita buat. Usahakan nilai RMSE sekecil mungkin untuk mengurangi kesalahan dalam memasukan referensi koordinat pada peta.
3. Rektifikasi Citra
Rektifikasi citra dilakukan untuk membuat citra baru yang sudah memiliki sistem koordinat berdasarkan referensi yang sudah kita berikan.
pilih Georeferencing lalu Rectify
lalu tentukan lokasi penyimpanan peta yang sudah direktifikasi pada Output Location dan isikan nama peta yang diinginkan pada kolom Name.
4. Memberikan sistem koordinat
Tampilkan peta yang sudah direktifikasi. pada peta masih belum memiliki suatu sistem koordinat namun peta tersebut sudah memiliki ukuran dan posisi yang sama seperti informasi yang terdapat pada peta. Untuk memberikan sistem koordinat, buka ArcToolbox --) Data Management Tools --) Project and Transformation --) Define Projection.
Maka akan muncul tampilan jendela seperti di bawah ini. Masukan image/peta hasil rektifikasi dan masukan sistem koordinat yang sesuai yaitu Geographic Coordinate System --) World --) WGS 1984 lalu pilih OK
Setelah seluruh tahap dilakukan maka anda akan memperoleh image/peta yang sudah memiliki posisi dan sistem koordinat yang sudah sesuai dengan aslinya.